Jaringan komputer adalah kumpulan
dua atau lebih komputer-komputer yang saling dihubungkan atau saling berhubungan
dengan menggunakan sebuah media baik dengan kabel maupun tanpa kabel
(nirkabel/wireless) sehingga dapat melakukan pemakaian data dan sumber daya
secara bersama-sama. Dalam jaringan komputer sederhana dengan media kabel kita
mengenal istilah work group atau peer to peer. Dalam Jaringan wireless LAN kita
mengenal istilah SSID. SSID merupakan singkatan dari Service Set Identifier.
Sebuah SSID mempunyai fungsi untuk menamai sebuah jaringan wireless yang
dipancarkan dari sebuah Access Point (AP). Sistem penamaan SSID dapat diberikan
maksimal sebesar 32 karakter. Access Point (AP) memiliki peran yang hampir sama
dengan hub atau switch pada jaringan komputer dengan media kabel, di mana dalam
jaringan nirkabel AP bertugas untuk menyebarluaskan gelombang radio standar 2,4
GHz agar dapat dijadikan oleh setiap klien atau peripheral komputer yang ada
dalam daerah jangkauannya agar dapat saling berkomunikasi. AP akan menjadi
gerbang bagi jaringan nirkabel untuk dapat berkomunikasi dengan dunia luar
maupun dengan sesama perangkat nirkabel di dalamnya.
Ø Konsep
Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan sendiri sering
dipandang sebagai hasil dari beberapa faktor. Faktor ini bervariasi tergantung
pada bahan dasar, tetapi secara normal setidaknya beberapa hal dibawah ini
diikutsertakan :
•
Confidentiality (kerahasiaan)
•
Integrity (integritas)
•
Availability (ketersediaan)
Keamanan klasik penting ini tidak
cukup untuk mencakup semua aspek dari keamanan jaringan komputer pada masa
sekarang. Hal-hal tersebut dapat dikombinasikan lagi oleh beberapa hal penting
lainnya yang dapat membuat keamanan jaringan komputer dapat ditingkatkan lagi
dengan mengikut sertakan hal dibawah ini:
• Nonrepudiation
• Authenticity
• Possession
• Utility
Ø Confidentiality
(kerahasiaan)
Ada beberapa jenis informasi yang
tersedia didalam sebuah jaringan komputer. Setiap data yang berbeda pasti
mempunyai grup pengguna yang berbeda pula dan data dapat dikelompokkan sehingga
beberapa pembatasan kepada pengunaan data harus ditentukan. Pada umumnya data
yang terdapat didalam suatu perusahaan bersifat rahasia dan tidak boleh
diketahui oleh pihak ketiga yang bertujuan untuk menjaga rahasia perusahaan dan
strategi perusahaan [2]. Backdoor, sebagai contoh, melanggar kebijakan
perusahaan dikarenakan menyediakan akses yang tidak diinginkan kedalam jaringan
komputer perusahaan. Kerahasiaan dapat ditingkatkan dan didalam beberapa kasus
pengengkripsian data atau menggunakan VPN. Topik ini tidak akan, tetapi
bagaimanapun juga, akan disertakan dalam tulisan ini. Kontrol akses adalah cara
yang lazim digunakan untuk membatasi akses kedalam sebuah jaringan komputer.
Sebuah cara yang mudah tetapi mampu untuk membatasi akses adalah dengan
menggunakan kombinasi dari username-dan-password untuk proses otentifikasi
pengguna dan memberikan akses kepada pengguna (user) yang telah dikenali.
Didalam beberapa lingkungan kerja keamanan jaringan komputer, ini dibahas dan
dipisahkan dalam konteks otentifikasi.
Ø Integrity
(integritas)
Jaringan
komputer yang dapat diandalkan juga berdasar pada fakta bahwa data yang
tersedia apa yang sudah seharusnya. Jaringan komputer mau tidak mau harus
terlindungi dari serangan (attacks) yang dapat merubah dataselama dalam proses
persinggahan (transmit). Man-in-the-Middle merupakan jenis serangan yang dapat
merubah integritas dari sebuah data yang mana penyerang (attacker) dapat
membajak “session” atau memanipulasi data yang terkirim. Didalam jaringan
komputer yang aman, partisipan dari sebuah “transaksi” data harus yakin bahwa
orang yang terlibat dalam komunikasi data dapat diandalkan dan dapat dipercaya.
Keamanan dari sebuah komunikasi data sangat diperlukan pada sebuah tingkatan
yang dipastikan data tidak berubah selama proses pengiriman dan penerimaan pada
saat komunikasi data. Ini tidak harus selalu berarti bahwa “traffic” perlu di
enkripsi, tapi juga tidak tertutup kemungkinan serangan “Man-in-the-Middle”
dapat terjadi.
Ø Availability
(ketersediaan).
Ketersediaan data atau layanan dapat
dengan mudah dipantau oleh pengguna dari sebuah layanan. Yang dimana
ketidaktersediaan dari sebuah layanan (service) dapat menjadi sebuah halangan
untuk maju bagi sebuah perusahaan dan bahkan dapat berdampak lebih buruk lagi,
yaitu penghentian proses produksi. Sehingga untuk semua aktifitas jaringan,
ketersediaan data sangat penting untuk sebuah system agar dapat terus berjalan
dengan benar.
Ø Nonrepudiation
Setiap tindakan yang dilakukan dalam
sebuah system yang aman telah diawasi (logged), ini dapat berarti penggunaan
alat (tool) untuk melakukan pengecekan system berfungsi sebagaimana seharusnya.
“Log” juga tidak dapat dipisahkan dari bagian keamanan “system” yang dimana
bila terjadi sebuah penyusupan atau serangan lain akan sangat membantu proses
investigasi. “Log” dan catatan waktu, sebagai contoh, bagian penting dari bukti
di pengadilan jika cracker tertangkap dan diadili. Untuk alasan ini maka
“nonrepudiation” dianggap sebagai sebuah faktor penting didalam keamanan
jaringan komputer yang berkompeten. Itu telah mendefinisikan “nonrepudition”
sebagai berikut :
• Kemampuan untuk mencegah seorang pengirim
untuk menyangkal kemudian bahwa dia telah mengirim pesan atau melakukan sebuah
tindakan.
• Proteksi dari penyangkalan oleh satu satu
dari entitas yang terlibat didalam sebuah komunikasi yang turut serta secara
keseluruhan atau sebagian dari komunikasi yang terjadi.
Jaringan komputer dan system data
yang lain dibangun dari beberapa komponen yang berbeda yang dimana
masing-masing mempunyai karakteristik spesial untuk keamanan. Sebuah jaringan
komputer yang aman perlu masalah keamanan yang harus diperhatikan disemua
sektor, yang mana rantai keamanan yang komplit sangat lemah, selemah titik
terlemahnya. Pengguna (user) merupakan bagian penting dari sebuah rantai. “Social
engineering” merupakan cara yang efisien untuk mencari celah (vulnerabilities)
pada suatu system dan kebanyakan orang menggunakan “password” yang mudah
ditebak. Ini juga berarti meninggalkan “workstation” tidak dalam keadaan
terkunci pada saat makan siang atau yang lainnya. Sistem operasi (operating
system : Windows, Unix, Linux, MacOS) terdapat dimana-mana, komputer mempunyai
sistem operasi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya (tergantung
selera), dan bahkan router juga dijalankan oleh oleh sistem operasi. Setiap
sistem operasi mempunyai gaya dan karakteristik sendiri yang membedakannya
dengan sistem operasi yang lainnya, dan beberapa bahkan digunakan untuk
kepentingan “server”. Beberapa sistem operasi juga mempunyai masalah yang dapat
digunakan sehingga menyebabkan sistem operasi tersebut berhenti merespon
pengguna. Layanan pada “server” memainkan peranan penting dalam keamanan.
Developer perangkat lunak mengumumkan celah keamanan pada perangkat lunak
dengan cepat. Alasan yang digunakan adalah celah ini kemungkinan akan digunakan
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyusupi sebuah system ataupun
setiap pengguna komputer. Pengelola atau pengguna server dan workstation harus
melakukan pengecekan untuk “update” masalah keamanan secara regular. Perangkat
keras mungkin sedikit susah dipahami sebagai sesuatu yang mempunyai potensi
untuk mempunyai masalah keamanan. Yang sesungguhnya adalah sangat berbeda
dengan apa yang kita pikirkan, apabila perangkat keras terletak di sebuah
lokasi yang tidak aman maka terdapat resiko untuk pemasangan perangkat keras
yang tidak diinginkan kedalam jaringan komputer dan ini dapat membuat
penyusupan menjadi mudah. Juga, bila sebuah perangkat keras jaringan computer
dirubah setting-nya ke konfigurasi default oleh orang luar. Pemilihan jenis
metode transmisi juga mempunyai peranan penting didalam masalah keamanan.
Setiap informasi rahasia tidak boleh di transmisikan secara wireless,
setidaknya tidak tanpa menggunakan enkripsi yang bagus, sehingga setiap orang dapat
menyadap komunikasi “wireless” yang terkirim. Sangat dianjurkan untuk
menggunakan firewall untuk membatasi akses kedalam jaringan komputer ke tingkat
yang dibutuhkan. Firewall juga dapat menjadi titik terlemah, yang mana dapat
membuat perasaan aman. Firewall harus mengizinkan arus data kedalam sebuah
jaringan komputer jika terdapat juga arus data keluar dari jaringan komputer
tersebut melalui firewall dan ini dapat menjadi titik terlemah. Fakta penting
lainnya bahwa tidak semua serangan dilancarkan melalui firewall.
Ø Authenticity
Sistem harus memastikan bahwa pihak,
obyek, dan informasi yang berkomunikasi adalah riil dan bukan palsu. Adanya Tools membuktikan keaslian dokumen,
dapat dilakukan dengan teknologi watermarking(untuk menjaga“intellectual property”,
yaitu dengan meni dokumen atau hasil karya dengan “tangan” pembuat ) dan
digital signature.
Macam-macam
metode username/password:
•
Tidak ada username/password, Pada sistem ini tidak diperlukan username atau
password untuk mengakses suatu jaringan. Pilihan ini merupakan pilihan yang
palin tidak aman.
•
Statis username/password, Pada metode ini username/password tidak berubah
sampai diganti oleh administrator atau user. Rawan terkena playbacks attacka,
eavesdropping, theft, dan password cracking program.
•
Expired username/password, Pada metode ini username/password akan tidak berlaku
sampai batas waktu tertentu (30-60 hari) setelah itu harus direset, biasanya
oleh user. Rawan terkena playback attacks, eavesdropping, theft, dan password
cracking program tetapi dengan tingkat kerawanan yang lebih rendah dibanding
dengan statis username/password.
•
One-Time Password (OTP), Metode ini merupakan metoda yang teraman dari semua
metode username/password. Kebanyakan sistem OTP berdasarkan pada “secret
passphrase”, yang digunakan untuk membuat daftar password. OTP memaksa user
jaringan untuk memasukkan password yang berbeda setiap kali melakukan login.
Sebuah password hanya digunakan satu kali.
Celah
Keamanan Jaringan WiFi
Beberapa
kelemahan pada jaringan wireless yang bisa digunakan attacker melakukan
serangan antara lain:
1.
Hide SSID, Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan
wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat
terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya
tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat tertentu atau
khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan
diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap
mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi),
sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan
informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan ssid
yang di-hidden antara lain: kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack dan
masih banyak lagi. Berikut meupakan aplikasi Kismet yang secang melakukan
sniffing.
2.
WEP, Teknologi Wired Equivalency Privacy atau WEP memang merupakan salah satu
standar enkripsi yang paling banyak digunakan. Namun, teknik enkripsi WEP ini
memiliki celah keamanan yang cukup mengganggu. Bisa dikatakan, celah keamanan
ini sangat berbahaya. Tidak ada lagi data penting yang bisa lewat dengan aman.
Semua data yang telah dienkripsi sekalipun akan bisa dipecahkan oleh para
penyusup. Kelemahan WEP antara lain :
•
Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
•
WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
•
Masalah Initialization Vector (IV) WEP
•
Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)
Aplikasi yang bisa digunakan untuk
melakukan mengcapture paket yaitu Airodump.
Aplikasi airodump yang sedang mengcaptute paket pada WLAN. Setelah data
yang dicapture mencukupi, dilakukan proses cracking untuk menemukan WEP key.
Aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukan menembus enkripsi WEP yaitu
Aircrack.
3.
WPA-PSK atau WPA2-PSK
WPA
merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci
WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS. Saat ini yang
sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode brute force attack
secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari
suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang digunakan wireless
tersebut memang terdapat pada kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk
mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA-PSK,
gunakanlah passphrase yang cukup panjang (satu kalimat).
4.
MAC Filter
Hampir setiap wireless access point
maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. Hal ini sebenarnya
tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi wireless, karena MAC address
sangat mudah dispoofing atau bahkan dirubah. Tools ifconfig pada OS Linux/Unix
atau beragam tools spt network utilitis, regedit, smac, machange pada OS
windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti MAC address. Masih
sering ditemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya digunakan
oleh warnet-warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan
menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau aircrack tools,
dapat diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke
sebuah Access Point. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita dapat
terhubung ke Access point dengan mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada
jaringan wireless, duplikasi MAC address tidak mengakibatkan konflik. Hanya
membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.
5.
Weak protocols (protokol yang lemah)
Komunikasi jaringan komputer
menggunakan protokol antara client dan server. Kebanyakan dari protokol yang
digunakan saat ini merupakan protocol yang telah digunakan beberapa dasawarsa
belakangan. Protokol lama ini, seperti File Transmission Protocol (FTP), TFTP
ataupun telnet, tidak didesain untuk menjadi benar-benar aman. Malahan faktanya
kebanyakan dari protocol ini sudah seharusnya digantikan dengan protokol yang
jauh lebih aman, dikarenakan banyak titik rawan yang dapat menyebabkan pengguna
(user) yang tidak bertanggung jawab dapat melakukan eksploitasi. Sebagai
contoh, seseorang dengan mudah dapat mengawasi “traffic” dari telnet dan dapat
mencari tahu nama user dan password.
6.
Software issue (masalah perangkat lunak)
Menjadi sesuatu yang mudah untuk
melakukan eksploitasi celah pada perangkat lunak. Celah ini biasanya tidak
secara sengaja dibuat tapi kebanyakan semua orang mengalami kerugian dari
kelemahan seperti ini. Celah ini biasanya dibakukan bahwa apapun yang
dijalankan oleh “root” pasti mempunyai akses “root”, yaitu kemampuan untuk
melakukan segalanya didalam system tersebut. Eksploitasi yang sebenarnya
mengambil keuntungan dari lemahnya penanganan data yang tidak diduga oleh
pengguna, sebagai contoh, buffer overflow dari celah keamanan “format string”
merupakan hal yang biasa saat ini. Eksploitasi terhadap celah tersebut akan
menuju kepada situasi dimana hak akses pengguna akan dapat dinaikkan ke tingkat
akses yang lebih tinggi. Ini disebut juga dengan “rooting” sebuah “host”
dikarenakan penyerang biasanya membidik untuk mendapatkan hak akses “root”.
7.
Hardware issue (masalah perangkat keras).
Biasanya perangkat keras tidak
mempunyai masalah pada penyerangan yang terjadi. Perangkat lunak yang
dijalankan oleh perangkat keras dan kemungkinan kurangnya dokumentasi
spesifikasi teknis merupakan suatu titik lemah. Berikut ini merupakan contoh
bagaimana perangkat keras mempunyai masalah dengan keamanan.
Referensi
:
1.
http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-keamanan-jaringan-network.html,
diunduh pada Pkl. 22.00 wib
2.
http://erwan19.wordpress.com/tag/artikel-network-security/,
diunduh pada Pkl. 22.05 wib, 29 mei 2013.
3.
http://www.klik-kanan.com/network-security-apa-dan-bagaimana.html,
diunduh pada Pkl. 22.10 wib, 29 Mei 2013.
4.
http://davidbatax.wordpress.com/2011/09/28/definisi-network-security/,
diunduh pada Pkl. 22.15 wib, 29 mei 2013.
5.
http://kechonx.blogspot.com/2012/10/network-security.html,
diunduh pada Pkl. 22.20 wib, 29 Mei 2013.
6.
http://irvan-bagja.blogspot.com/2012/05/keamanan-internet-network-security.html,
diunduh pada Pkl. 22.25 wib, 29 Mei 2013.
7.
http://en.wikipedia.org/wiki/Network_security,
diunduh pada Pkl. 22.30 wib. 29 Mei 2013.
8.
http://firmanleyonardiyat.blogspot.com/2013/05/pengertian-network-security.html,
diunduh pada Pkl. 22.35 wib, 29 mei 2013.
9.
http://erwan19.wordpress.com/2011/07/12/network-security/,diunduh
pada Pkl. 22.40 wib, 29 Mei 2013.
10.
http://oneheartlinux.wordpress.com/2012/07/16/pengertian-firewall-network-security/,
diunduh pada Pkl. 22.45 wib, 29 mei 2013