Web
based learning adalah suatu sistem belajar jarak jauh berbasis
teknologi informasi melalui antar halaman web (Firman Gunawan,2001). Media web
based learning dapat dikatakan merupakan bentuk pembelajaran terprogram dan
individual. Pembelajaran terprogram adalah sistem belajar yang dalam penggunaan
bahan-bahannya diprogram untuk mencapai tujuan pendidikan (Ely,1979:380).
sedangkan pembelajaran individual adalah suatu sistem belajar yang
memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa (Burns, 1971: 45).
Web-based
learning / pembelajaran berbasis web adalah pembelajaran yang berhubungan
dengan materi ajar yang disajikan melalaui web browser (seperti internet
explorer, mozila firefox, opera, netscape, dll), termasuk didalamnya adalah bagaimana
penyajian pembelajaran tersebut dikemas menggunakan media CD-ROM maupun media
penyimpanan yang lainnya.
Pembelajaran
berbasis web menyajikan materi pembelajaran yang ditampilkan melalui web
browser, dan materi pembelajaran yang aktual dikirimkan atau dimasukkan ke
dalam format web. Web-based learning memiliki analogi dengan textbook, di mana
materi pemebalajaran dikemas seperti halnya buku, novel, maupun laporan.
Computer Based Training (CBT) yang didownload dari internet dan disimpan dalam
format web, hasilnya bukanlah menjadi pembelajaran yang berbasis web selama
isinya tidak terdiri dari materi pembelajaran yang lengkap. Materi pembelajaran
berbasis web biasanya di dapat dari website, tetapi pembelajaran berbasis web
tidak harus membutuhkan internet atau jaringan komputer. Sebagai contoh
pembelajaran berbasis web yang dijalankan menggunakan CD-ROM, dimana seluruh
materi pembelajaran telah masuk didalamnya, siswa hanya tinggal memasukan CD
kedalam CD-ROM, kemudian siswa sudah dapat menggunakannya sebagai media
pembelajaran. Penggunaan CD-ROM dapat lebih efektif dirasakan, jika di sekolah,
rumah, atau komunitas yang tidak terkoneksi dengan internet, maka dapat
menggunakan web-based learning tersebut.
Prinsip-prinsip
belajar yang mendasari media web based learning adalah sebagai berikut
(Filbeck, 1974 dalam Atwi Suparman ,1997):
1. Respon-respon baru diulang
sebagai akibat dari respon tertentu. Implikasinya pemberian umpan balik positif
dengan segera atas keberhasilan siswa sangat perlu.
2. Perilaku tidak hanya
dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga dibawah pengaruh kondisi atau
tanda-tanda yang terdapat pada lingkungan belajar. Implikasinya menyatakan
tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa adalah sangat perlu.
3. Perilaku yang ditimbulkan
oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang frekuensinya bila tidak
diperkuat dengan pemberian balikan yang menyenangkan.
4. Belajar yang berbentuk
respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepada situasi lain
yang terbatas pula oleh karena itu penggunaan media sangat diperlukan.
5. Status mental siswa akan
berpengaruh pada perhatian dan ketekunan selama proses belajar.
6. Kegiatan belajar dibagi
menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik untuk penyelesaian
setiap langkah akan membantu siswa.
7. Urutan pelajaran harus
dimulai dari yang sederhana dan secara bertahap menuju kepada yang lebih
kompleks.
8. Dalam pembelajaran siswa
diberi kebebasan dalam memilih waktu, cara, dan sumber-sumber yang lain.
Berdasarkan media
dan tingkat interaktifitas web based learning terdiri dari:
a.
Teks dan Grafik Web Based Learning.
Teks dan Grafik adalah bentuk yang paling sederhana dalam web based training program. Instruktur hanya menyimpan materi-materi kursus atau pelatihannya didalam web, dan murid dapat mengaksesnya dengan mudah. Karena hanya menampilkan teks dan grafik saja, level interaktifitas dari model web learning seperti ini sangat rendah.
Teks dan Grafik adalah bentuk yang paling sederhana dalam web based training program. Instruktur hanya menyimpan materi-materi kursus atau pelatihannya didalam web, dan murid dapat mengaksesnya dengan mudah. Karena hanya menampilkan teks dan grafik saja, level interaktifitas dari model web learning seperti ini sangat rendah.
b.
Interactive Web Based Learning.
Model web based learning seperti ini memiliki level interaktifitas yang lebih tinggi dibanding model yang pertama. Biasanya model ini dilengkapi dengan sarana-sarana latihan atau self-test, text entry, column matching, dan lain-lain.
Model web based learning seperti ini memiliki level interaktifitas yang lebih tinggi dibanding model yang pertama. Biasanya model ini dilengkapi dengan sarana-sarana latihan atau self-test, text entry, column matching, dan lain-lain.
c.
Interactive Multimedia Web Based Learning.
Kebanyakan program pelatihan atau belajar dengan menggunakan model seperti ini biasanya bisa membuat interaksi antara guru dan murid secara real-time melalui audio dan video streaming, interactive web discussion, bahkan audio/video desktop conference. Level interaktifitas model ketiga ini paling tinggi diantara yang lainnya dan paling rumit dalam pelaksanaannya, tetapi model ini diharapkan dapat mencakup semua kondisi belajar-mengajar pada kelas tatap muka.
Kebanyakan program pelatihan atau belajar dengan menggunakan model seperti ini biasanya bisa membuat interaksi antara guru dan murid secara real-time melalui audio dan video streaming, interactive web discussion, bahkan audio/video desktop conference. Level interaktifitas model ketiga ini paling tinggi diantara yang lainnya dan paling rumit dalam pelaksanaannya, tetapi model ini diharapkan dapat mencakup semua kondisi belajar-mengajar pada kelas tatap muka.
Kelebihan dan
Kelemahan Web Based Learning
a) Kelebihan Web
Based Learning
Secara umum penerapan web based learning
dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
- Fleksibilitas dan interaktif, dapat dilakukan dari lokasi mana saja selama memiliki koneksi sumber pengetahuan tersebut dan interaktifitas dimungkinkan secara langsung.
- Peningkatan produktifitas, melalui web based learning waktu untuk perjalanan dapat direduksi sehingga mahasiswa, dosen/pakar tidak akan hilang karena kegiatan perjalanan yang harus dilakukan untuk memberikan pembelajaran.
- Kelas tidak mengutamakan bentuk fisik lagi, semuanya dapat digunakan dalam aplikasi internet.
- Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real time, seperti chatting, Net Meeting maupun non real time seperti e-mail, mailing list.
- Program web based learning dapat dilaksanakan dan di-update secara cepat.
b) Kelemahan Web
Based Learning
Adapun kelemahan web based learning adalah
sebagai berikut:
- Para pengguna atau mahasiswa tidak mengetahui dan mengenal secara baik sistem yang digunakan akibat kurangnya sosialisasi.
- Lemahnya pengetahuan pengguna tentang teknologi internet.
- Buruknya atau kurang terencananya perancangan aplikasi web learning sehingga kurang sesuai dengan kebutuhan.
Referensi:
http://idarianawaty.blogspot.com/2011/02/pembelajaran-berbasis-web-web-based.html